PKS Ngawen -Presiden Partai
Keadilan Sejahtera (PKS) Anis Matta mengatakan, Haji Oemar Said (HOS)
Cokroaminoto memiliki dua peran besar dalam sejarah Indonesia. Pertama,
kata Anis yaitu sebagai guru bangsa.
"Beliaulah yang menyatukan antara ide nasionalisme dan keislaman. Bahkan sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah bangsa, dan ide tentang kebangsaan digarap oleh beliau," kata Anis sesaat sebelum nonton bareng film Guru Bangsa Cokroaminoto, di Plaza Senayan, Jakarta (16/4).
Anis melanjutkan, Cokroaminoto menjadi guru bangsa karena di rumahnyalah lahir para pemimpin bangsa.
"Beliau sebagai guru bangsa karena semua pemimpin bangsa yang sesudahnya itu lahir dari rumah beliau," ujar Anis.
Kedua, lanjut Anis, peran terbesar Cokroaminoto adalah mengkonsolidasikan elit baru Indonesia.
"Seperti yang kita tahu sejarah di Indonesia, elit-elit baru Indonesia itu biasanya datang dari kaum terpelajar. Biasanya juga dibayang-bayangi oleh para pedagang pribumi. Nah elit-elit baru Indonesia yang muncul dari dunia pendidikan ini kemudian dikonsolidasi oleh Pak Cokroaminoto dalam satu ide tentang Indonesia, sebuah bangsa baru, sebuah negara baru," papar Anis.
Menurutnya, bahwa semua hal-hal besar yang dilakukan sebagai bangsa terjadi pada saat elit-elit Indonesia sedang terkonsolidasi dengan baik.
"Sewaktu elit terkonsolidasi dengan baik pada zaman Pak Cokroaminoto, lahirlah pemimpin-pemimpin baru yang kemudian membawa Indonesia merdeka. Sementara, waktu kaum elit terkonsolidasi pada era Soekarno, kita berhasil mempertahankan kemerdekaan kita. Sewaktu kaum elit terkonsolidasi pada zaman orde baru, lahir sebuah negara moderen yang kuat," tutur Anis.
Maka yang perlu dipelajari dari film Guru Bangsa Cokroaminoto, kata Anis, adalah 16 tahun berjalannya demokrasi justru elit-elit Indonesia terfragmentasi sangat luas.
"Para elit terpecah-pecah sangat luas. Karena itu, siapapun yang memimpin, menjadi tantangan pertamanya adalah menyatukan para elit-elit Indonesia, mengkonsolidasi para elit Indonesia, saya kira itu pelajaran yang sangat penting," pungkas Anis.
"Beliaulah yang menyatukan antara ide nasionalisme dan keislaman. Bahkan sebelum Indonesia lahir sebagai sebuah bangsa, dan ide tentang kebangsaan digarap oleh beliau," kata Anis sesaat sebelum nonton bareng film Guru Bangsa Cokroaminoto, di Plaza Senayan, Jakarta (16/4).
Anis melanjutkan, Cokroaminoto menjadi guru bangsa karena di rumahnyalah lahir para pemimpin bangsa.
"Beliau sebagai guru bangsa karena semua pemimpin bangsa yang sesudahnya itu lahir dari rumah beliau," ujar Anis.
Kedua, lanjut Anis, peran terbesar Cokroaminoto adalah mengkonsolidasikan elit baru Indonesia.
"Seperti yang kita tahu sejarah di Indonesia, elit-elit baru Indonesia itu biasanya datang dari kaum terpelajar. Biasanya juga dibayang-bayangi oleh para pedagang pribumi. Nah elit-elit baru Indonesia yang muncul dari dunia pendidikan ini kemudian dikonsolidasi oleh Pak Cokroaminoto dalam satu ide tentang Indonesia, sebuah bangsa baru, sebuah negara baru," papar Anis.
Menurutnya, bahwa semua hal-hal besar yang dilakukan sebagai bangsa terjadi pada saat elit-elit Indonesia sedang terkonsolidasi dengan baik.
"Sewaktu elit terkonsolidasi dengan baik pada zaman Pak Cokroaminoto, lahirlah pemimpin-pemimpin baru yang kemudian membawa Indonesia merdeka. Sementara, waktu kaum elit terkonsolidasi pada era Soekarno, kita berhasil mempertahankan kemerdekaan kita. Sewaktu kaum elit terkonsolidasi pada zaman orde baru, lahir sebuah negara moderen yang kuat," tutur Anis.
Maka yang perlu dipelajari dari film Guru Bangsa Cokroaminoto, kata Anis, adalah 16 tahun berjalannya demokrasi justru elit-elit Indonesia terfragmentasi sangat luas.
"Para elit terpecah-pecah sangat luas. Karena itu, siapapun yang memimpin, menjadi tantangan pertamanya adalah menyatukan para elit-elit Indonesia, mengkonsolidasi para elit Indonesia, saya kira itu pelajaran yang sangat penting," pungkas Anis.