Dalam membina rumah tangga, menurut Ghofar, dia dan istrinya selalu menjadikan Al Qur'an dan Sunnah sebagai rujukannya. Segala permasalahan yang ada baik antara istri dan suami ataupun antara orang tua dengan anak-anak selalu diselesaikan dengan merujuk Qur'an dan Sunnah. Keterbukaan dan selalu menjalin komunikasi yang baik juga selalu dilakukan untuk menjadikan rumah tangganya harmonis.
"Sebagai orang Islam, saya selalu mengacu kepada Qur'an dan Sunnah dalam membina rumah rangga," kata Ghofar.
Dikatakannya, dalam menerapkan pendidikan kepada enam orang anaknya, dia pun berupaya memahami perasaan anaknya. Kepada anaknya yang sudah menginjak remaja, orangtua terkadang harus menyelami bagaimana perasaan menjadi remaja jaman sekarang. Sedangkan bagi anaknya yang masih kecil, dia juga harus bisa memahami perasaan si kecil.
"Harus pandai-pandai berperan, namanya anak banyak memiliki keinginannya sendiri-sendiri," jelasnya.
Sebagai anggota dewan tentunya Ghofar memiliki kesibukan yang cukup banyak. Tetapi, semuanya itu tak lantas memaksanya meninggalkan perhatian kepada anaknya. Dalam mendidik anak-anak, dia juga banyak belajar dan bertanya kepada orang-orang lain. Sharing pengalaman dengan teman atau saudara juga diperlukan.
Dengan menerapkan pendidikan yang baik tak heran keenam anaknya kini menjadi anak-anak yang dekat dengan Al Qur'an. Anak pertamanya, Sa'dullah M Adib Ma'muli (17) kini sudah hafal beberapa juz Qur'an, Putri kedua, Umniyyati Izzatul Islam (14) juga tak kalah dalam menyelesaikan beberapa hafalan Qur'annya. Pun juga putra ketiga Safirulhaq Al Wafy Ma'muli (12), anak keempat, Syihabulhaq Al Afif Ma'muli (9), anak kelima Umniyati Wafidatuz Zahidah (8) dan si bungsu Umniyati Syifaurrohim El Tsabita (3).
*Dikutip dari Harian Joglosemar, Ahad (1/3)