REVEIW Karanganyar (21/10) - Bagi warga Karanganyar, pasti sangat mengenal sosok Rohadi Widodo. Seseorang yang merupakan sosok penting dalam pembangunan Kabupaten Karanganyar selama lima tahun ini. Ya, dialah Rohadi Widodo yang saat ini menjabat sebagai Wakil Bupati (Wabup) Karanganyar.
Namun dengan penampilannya ketika blusukan di hutan wana wisata Waduk Kedung Ombo, Boyolali akhir pekan lalu nyaris tak diketahui bahwa dirinya adalah seorang pejabat publik. Penampilan yang apa adanya, memakai kaos lapangan berwarna krem, mengenakan slayer dan topi khas blantik (pedagang sapi) dan membawa tas berisikan perlengkapan kemah, Rohadi nampak sama persis seperti 674 peserta kemah bakti PKS Jateng di kawasan Bumper tersebut.
Rohadi pun mengikuti semua instruksi dari Korsad PKS selama tiga hari. Tidur diatas pohon, makan masak seadanya, mengikuti lomba-lomba layaknya anak-anak, dan mengikuti jalan sehat bersama PKS. Yang unik, Rohadi pun bersama teman satu kelompoknya memasak nasi goreng non bumbu instan.
Wabup yang dalam kesehariannya harus mengelola administrasi pemerintahan di Karanganyar, mengontrol kinerja SKPD dan stake holder di seluruh Karanganyar. Namun, dirinya kini harus berjibaku dengan kelompok dari kader PKS untuk menyajikan nasi goreng lezat.
Rohadi mengikuti kemah bakti yang digelar Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jawa Tengah (Jateng). Agenda kemah ini wajib bagi seluruh kader PKS, tak peduli jabatan yang disandang.
“Kemah bakti atau yang dikenal dengan Mukhoyam ini bertujuan untuk menjaga dan melatih fisik, mental maupun spritual serta meningkatkan ukhuwah atau soliditas kader,” kata wakil Ketua DPW PKS Jateng, Agus Abdul Latif, Karanganyar, Selasa (21/10).
Rohadi sendiri sangat antusias mengikuti setiap agenda dalam kemah bakti tersebut. Mantan wakil ketua DPRD Karanganyar ini pun sama seperti kader PKS lainnya, tidur beralaskan tanah dan beratap langit. Tak ada yang istimewa dan diistimewakan.
Begitulah PKS mengajari para kadernya, untuk senantiasa tetap membumi, meski sedang mendapat kehormatan untuk mengelola sebuah lembaga. Begitulah PKS mendidik kadernya, untuk senantiasa saling menjaga tali ukhuwah, meski beda profesi, namun tetap satu visi.