PKS Ngawen - Kegiatan dakwah merupakan embrio dari terbentuknya Partai Keadilan
Sejahtera (PKS). Hal tersebut menjadi latar belakang dari bidang
kaderisasi Dewan Pengurus Daerah (DPD) PKS Solo dalam mengadakan Sekolah
da'i atau yang dalam bahasa partai disebut Murobbi. Kegiatan yang
diselenggarakan pada Ahad (8/3) di salah satu gedung pertemuan di
Banjarsari tersebut bertujuan untuk membekali kader dalam ketrampilan
membina obyek dakwahnya.
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Trainging Sekolah Murobbi yang sebelumnya diadakan oleh pengurus PKS tingkat pusat dan wilayah. Hal ini bertujuan agar para Murobbi dan calon Murobbi dapat terbekali dengan berbagai ketrampilan dalam membina seperti cara berkomunikasi intensif, bahasa tubuh, teknik menyampaikan materi atau kajian dan lain-lain," ujar ketua bidang kaderisasi PKS Solo, Hatta Syamsudin.
Lebih lanjut, Hatta juga berharap dengan kegiatan Sekolah Murobbi ini dapat meningkatkan semangat kader dalam melakukan perekrutan kader dan pembinaannya.
"Aset terbesar partai adalah kader itu sendiri, maka dengan pelatihan ini diharapkan semangat kader baik dalam meerekrut maupun membina menjadi semakin meningkat," pungkasnya.
Diikuti oleh sekitar 80an peserta, pelaksanaan sekolah Murobbi ini dibagi menjadi tiga kelas. Dari tiga kelas ini, masing-masing dibimbing oleh tiga orang muwajjih atau trainer. (AR) - pks-solo
"Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari Trainging Sekolah Murobbi yang sebelumnya diadakan oleh pengurus PKS tingkat pusat dan wilayah. Hal ini bertujuan agar para Murobbi dan calon Murobbi dapat terbekali dengan berbagai ketrampilan dalam membina seperti cara berkomunikasi intensif, bahasa tubuh, teknik menyampaikan materi atau kajian dan lain-lain," ujar ketua bidang kaderisasi PKS Solo, Hatta Syamsudin.
Lebih lanjut, Hatta juga berharap dengan kegiatan Sekolah Murobbi ini dapat meningkatkan semangat kader dalam melakukan perekrutan kader dan pembinaannya.
"Aset terbesar partai adalah kader itu sendiri, maka dengan pelatihan ini diharapkan semangat kader baik dalam meerekrut maupun membina menjadi semakin meningkat," pungkasnya.
Diikuti oleh sekitar 80an peserta, pelaksanaan sekolah Murobbi ini dibagi menjadi tiga kelas. Dari tiga kelas ini, masing-masing dibimbing oleh tiga orang muwajjih atau trainer. (AR) - pks-solo