Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi PKS, Hermanto, dalam perjalanan dinas reses ke daerah
pemilihan menyempatkan diri singgah di lahan kelompok tani (Poktan)
Pinggir Kali di Blok C Nagari Koto Salak, Kecamatan Koto salak,
Kabupaten Dharmasraya.
Di lahan tersebut ia melepas kemeja batik, menyingsingkan celana panjang lalu turun ke sawah bergabung dengan para petani yang sedang menanam padi.
Langkah tersebut merupakan bentuk apresiasi Hermanto kepada para petani.
"Pahlawan saat ini adalah petani. Mereka ini sangat berjasa dalam menyediakan pangan bagi seluruh elemen bangsa. Tidak bisa dibayangkan bila seluruh petani di negeri ini mogok turun ke sawah. Kita semua tentu akan kesulitan makan," ungkap Hermanto.
Pada kunjungannya ini, Hermanto didampingi oleh anggota DPRD, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, camat dan koordinator penyuluh setempat.
Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan pola tanam jajar legowo (jarwo) kepada para petani. Tanam Jarwo adalah pola tanam dimana bibit padi ditanam lurus dan disela-selanya ada ruang bagi petani untuk berjalan. Bibit padi ditanam dengan cara menancapkan lalu digeser ke depan atau ke belakang. Bibit padi yang ditanam hanya tiga batang.
Tanam Jarwo saat ini tengah digencarkan oleh Pemerintah daerah Dharmasraya. Melalui tanam Jarwo diharapkan dapat meningkatkan hasil panen padi dari semula rata-rata 5 ton gabah kering per hektar menjadi 7 ton per hektar.
Pada kegiatan tersebut, para petani diberi kesempatan menyampaikan aspirasi. Pada sesi tersebut wakil petani mengeluhkan kurangnya tenaga tani yang ada karena itu negara diminta memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian seperti handtraktor, mesin tanam padi dan mesin panen padi.
"Untuk permintaan bantuan handtraktor, ada programnya dari pemerintah, dalam waktu dekat insya Allah bisa dipenuhi", ujar Hermanto menanggapi aspirasi wakil petani tersebut.(*)
Di lahan tersebut ia melepas kemeja batik, menyingsingkan celana panjang lalu turun ke sawah bergabung dengan para petani yang sedang menanam padi.
Langkah tersebut merupakan bentuk apresiasi Hermanto kepada para petani.
"Pahlawan saat ini adalah petani. Mereka ini sangat berjasa dalam menyediakan pangan bagi seluruh elemen bangsa. Tidak bisa dibayangkan bila seluruh petani di negeri ini mogok turun ke sawah. Kita semua tentu akan kesulitan makan," ungkap Hermanto.
Pada kunjungannya ini, Hermanto didampingi oleh anggota DPRD, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, camat dan koordinator penyuluh setempat.
Dalam kesempatan itu juga disosialisasikan pola tanam jajar legowo (jarwo) kepada para petani. Tanam Jarwo adalah pola tanam dimana bibit padi ditanam lurus dan disela-selanya ada ruang bagi petani untuk berjalan. Bibit padi ditanam dengan cara menancapkan lalu digeser ke depan atau ke belakang. Bibit padi yang ditanam hanya tiga batang.
Tanam Jarwo saat ini tengah digencarkan oleh Pemerintah daerah Dharmasraya. Melalui tanam Jarwo diharapkan dapat meningkatkan hasil panen padi dari semula rata-rata 5 ton gabah kering per hektar menjadi 7 ton per hektar.
Pada kegiatan tersebut, para petani diberi kesempatan menyampaikan aspirasi. Pada sesi tersebut wakil petani mengeluhkan kurangnya tenaga tani yang ada karena itu negara diminta memberikan bantuan berupa alat dan mesin pertanian seperti handtraktor, mesin tanam padi dan mesin panen padi.
"Untuk permintaan bantuan handtraktor, ada programnya dari pemerintah, dalam waktu dekat insya Allah bisa dipenuhi", ujar Hermanto menanggapi aspirasi wakil petani tersebut.(*)